Buku “Sastra Kearifan Lokal Asahan-BatuBara-Tanjungbalai-Labuhan Batu Utara” yang berada di tangan pembaca saat ini hadir dan menjawab atas keraguan akan ancaman kepunahan sastra lokal yang terus menantang di era baru, namun atas rasa cinta dan bangga akan budaya nusantara, sastra kearifan lokal masih mampu bertahan hingga saat ini.
Menelisik kearifan sastra lokal yang terdapat diberbagai daerah merupakan kegiatan yang memberikan segudang kekayaan berharga, rasa haru melihat kebudayaan yang masih terawat dengan baik adalah kebahagaiaan tersendiri yang tak mampu diurai hanya dengan melalui kata atau ucapan semata. Sebuah tradisi yang terus berjalan dari waktu ke waktu juga patut diberikan apresiasi dengan cara ikut dan turut melestarikan dan mempertahankan tradisi tersebut meski ujian globalisasi terus menggerus dan siap merubah budaya yang telah terbangun sejak lama.
Atas dasar inilah buku “Sastra Kearifan Lokal Asahan-BatuBara-Tanjungbalai-Labuhan Batu Utara” yang berada di tangan pembaca saat ini hadir dan menjawab atas keraguan akan ancaman kepunahan sastra lokal yang terus menantang di era baru, namun atas rasa cinta dan bangga akan budaya nusantara, sastra kearifan lokal masih mampu bertahan hingga saat ini. Dalam perjalannya, buku ini memiliki bagian kesan tersendiri, mulai dari perumusan kajian yang akan diangkat, tema, pengumpulan, dan evaluasi naskah hingga penerbitan buku merupakan sebuah persitiwa kehidupan sastra yang telah didapatkan, serta diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran dan bagi khalayak ramai.